DPK Kaltim Tidak Perlu di Ragukan

featured-image

Foto : Istimewa

KALTIMWARA.COM - SAMARINDA - Kenyamanan beraktivitas di Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim tidak perlu diragukan. Hal tersebut sudah dirasakan sendiri oleh masyarakat yang berkunjung ke sana. Tidak hanya kalangan lokal, warga mancanegara pun turut merasakan kenyamanan itu.

Salah satunya adalah Michael Hopes, asal Sydney, Australia. Dia adalah salah satu pemustaka yang rutin beranjangsana ke Perpustakaan DPK Kaltim. Dia senang menikmati momen membaca dan menulis di perpustakaan yang beralamat di Jalan Juanda, Samarinda tersebut.

Salah satu koleksi kegemarannya adalah sejarah Kaltim. Dia mengaku tertarik dengan buku sejarah di DPK Kaltim yang mampu memenuhi kebutuhannya dalam memenuhi referensi kebudayaan Bumi Etam.

“Saya senang dengan pelayanan perpustakaan ini (DPK Kaltim), lengkap sekali. Kalian (pustakawan DPK Kaltim) membantu saya dengan mudah mencari referensi buku yang saya inginkan tanpa saya harus mencari ke rak buku, walaupun sebenarnya saya ingin mencari sendiri,” papar pria yang sudah 30 tahun bermukim di Kaltim ini.

Referensi buku-buku sejarah Kaltim menjadi sumber informasi untuk tulisan-tulisannya. Dia berharap dapat membuat satu karya buku yang dapat diterbitkan dan dibaca secara luas oleh pembaca. “Kebudayaan Kaltim sangat kaya. Saya senang mempelajarinya,” papar Michael sembari tersenyum.

Ya, Michael sudah memiliki beberapa karya yang sudah diterbitkan. Salah satunya adalah ILMU: Magic and Divination amongst the Benuaq and Tunjung Dayak terbitan 1997 oleh penerbit Pustaka Pembangunan  Swadaya Nusantara dan Rio Tinto Foundation.

Buku itu menceritakan tentang ilmu magis dan kepercayaan suku Dayak Benuaq dan Tunjung. Dia pun tak menyangka bukunya tersebut tersedia di DPK Kaltim. Iapun mengambil bukunya dengan penuh suka cita.  Buku tersebut tersimpan baik di perpustakaan dan merupakan salah satu koleksi konten lokal Kaltim yang diminati. Selain itu sering pula dipergunakan oleh pemustaka lainnya.

Michael bisa menghabiskan waktunya di perpustakaan hampir setengah hari di ruang membaca lantai 3 Perpustakaan DPK Kaltim. Baginya, perpustakaan DPK Kaltim memberinya ketenangan dan fokus untuk membaca dan menulis. Ia pun tak ragu mengungkapkan akan kembali ke perpustakaan untuk membaca dan belajar. (adv/hms/DPK)