Lingkungan Berliterasi Kondusif, Positif untuk Kesehatan

featured-image

Foto : Istimewa

KALTIMWARA.COM - SAMARINDA - Pemerintah punya tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan berliterasi yang kondusif. Suasana itu yang kemudian diyakini berdampak positif pada peningkatan minat baca dan berliterasi masyarakat yang kondusif.

Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub saat menjadi narasumber dalam talk show garapan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, Senin (27/11). “Bangsa ini akan maju, kalau bangsanya banyak membaca. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, saya percaya, memang membaca dan menulis ini dapat membuat kita sehat ya,” katanya.

Pernyataan itu merujuk kepada tema yang diusung dalam talk show tersebut, yakni Membaca dan Menulis Membuat Sehat. “Sebagai wakil rakyat, tentunya saya tidak akan surut mendorong eksekutif agar dapat mempersiapkan perpustakaan pada khususnya bisa memadai dan menjadi sebuah tempat yang nyaman bagi semua orang, khususnya agar banyak yang semakin membaca,” paparnya.

Dengan menggandeng berbagai sudut pandang dari para narasumber, talkshow ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang literasi, tetapi juga memotivasi peserta untuk lebih aktif terlibat dalam membaca dan menulis. Acara ini menjadi langkah positif dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih literat dan sehat di Kaltim.

Seperti yang disampaikan akademikus Sudarman yang membahas pentingnya menulis sebagai sarana mengungkapkan ide dan pemikiran. “Menulis adalah bentuk ekspresi diri yang memungkinkan kita untuk mengenali dan memahami diri sendiri dengan lebih baik,” ucapnya.

Kemudian, Rintas Tasya, seorang dokter dan juga penulis, menyampaikan pandangannya tentang keterkaitan antara membaca dan kesehatan. Ia menekankan bahwa membaca bukan hanya bermanfaat untuk pengembangan mental, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan emosional.

Selanjutnya, Fery Curtis, Penyanyi Literasi Nasional juga turut menyoroti peran musik dalam membuka pintu literasi. “Lagu-lagu literasi tidak hanya menghibur, tetapi juga menjadi jembatan untuk menyampaikan pesan-pesan bermakna kepada pendengar,” paparnya. (adv/hms/DPK)